Sunday 3 August 2014

Saat Kemarin


Masih sama seperti beberapa tahun silam, hamparan panjang, luas nan subur menghiasi setiap ujung jalan. Membuat sejuk mata memandang, kalau dahulu aku menyusurinya untuk menuntut ilmu dan menjalankan Qolamku di setiap lembar kitab yang berisi petuah-petuah sang Ilahi, namun kini aku kembali hanya sekedar untuk mengelilingi dan mengingat setiap hembusan nafas di sepanjang jalan, masih sangat teringat dalam benak ku ketika kardus atau tas plastik oleh-oleh setelah pulang kampung dari emak untuk dinikmati bersama dalam loyang atau sejenisnya, ku teteh berjalan dari tempat biasanya aku turun dari angkot lumayan melelahkan. Sesampainya disana disambut hangat oleh teman-teman seperjuangan.
Aku sangat merindukannya, bunyi bel yang selalu berdering ketika akan jamaah, ngaji dan sholat malam, yang paling menyebalkan adalah ketika tiba waktunya jamaah subuh, bel yang terlalu keras membuat tubuh ini tersentak segera mengambil air wudhu dan berangkat ke masjid, kamar kecil beralaskan kayu yang menjadi kisah ketika aku berada disana, kamar aminah yang masih aku ingat ketika kita tidak menghiraukan bel untuk rutinitas setiap pagi, sekitar 20 anak berjejer-jejer di depan masjid untuk khataman, setiap anak mendapat bagian 1 jus untuk dibaca gara-gara itu, yang peling memalukan adalah kalau ada santri putra, kita tundukan wajah setunduk-tunduknya karena malu. Disana aku harus bangun jam 3 kemudian sholat malam, sahur setiap senin dan kamis, puasa senin kamis menjadi kewajiban, ya kami tau kalau itu hukumnya sunnah tapi diwajibkan hanya untuk membiasakan diri agar terbiasa dan jika tidak berpuasapun ada hukuman tersendiri, setelah itu sholat shubuh kemudian ngaji Al-Quran, setangah 6 kita mulai persiapan untuk berangkat ke sekolah, antri mandi sudah menjadi kebiasaan sebelum berangkat kadang pula kita tidak mandi dan hanya cuci muka saja karena memang jamnya sudah siang dan jika terlambat sekolah dapat hukuman lagi, pulang sekolah sekitar jam 2 makan siang kalau tidak puasa kemudian istirahat. Ketika tiba adzan asar bel kita berangkat jamaah kemudian ngaji sampai sekitar jam 5, setalah itu ada yang mandi ada yang bersantai ria menunggu tibanya magrib setelah magrib jamaah kemudian ngaji, makan sholat isya ngaji lagi kemudia belajar bersama. agenda rutin setiap hari kamis malam adalah kita khataman bersama, kemudian setalah isya muhadhoroh, tidur sudah menjadi kebiasaan kita ketika ngaji atau kegiatan karena memang kita pada saat itu masih duduk di kelas SMP, pernah di suruh berpidato waktu habis mukhadoroh karenatidur pas mukhadoroh, untung saja habis ada acara lomba pidato jadi teks masih sangat jelas di otak.
Panjang banget ceritanya kalau di torehkan, karena 3 tahun bukan waktu yang singkat, dari mulai aku mengenal cowok, pacaran di pondok, aku ngebleng tapi bukan karena hukuman lo ya ngeblengnya,, hehehe... temanku ada yang kesurupan, roan di jamuan, kumpul teman, nyuci bareng, tidur bareng makan breng, bertengkar antar kelas hanya gara-gara poster dan masih banyak banget, tapi semua itu hanya berhenti tiga tahun karena aku yang lebih mementingkan gengsiku menuruti kesenangan sesaat yang menjadikan aku harus pulang dan melanjutkan di dekat rumah, menyesal aku ingin mengulangnya dan memperbaiki setiap rajutan yang tidak tepat, ingin bersungguh-sungguh ketika belajar. emmm,,, tapi semoga bisa menjadi pelajaran untuk ku sekarang, bahwa semua itu hanya titipan tidak perlu aku terlalu mengejarnya dan seharusnya hanya sewajarnya. Robbi Ijinkan nanti aku untuk bisa mengijakan kakiku untuk mencari ilmumu dan mancari jati diriku, entah berapa tahun kedepan aku yakin engkau masih memberiku kesempatan untuk menjalankan Qolamku dan mewarnainya dengan tinta-tinta emas di setiap lengkukan huruf hijaiyah. 
 
AZ-ZHAFIROH Blogger Template by Ipietoon Blogger Template