Wednesday 15 April 2020

Miris sungguh sangat miris negeriku, 
Kuharap semua segera usai agar tak ada lagi sandiwara disana. 
Sebenarnya Aku tak perduli dengan apa yang mereka perbuat, tapi dilain sisi hati merasa sangat teriris jika menengok mereka yang seharusnya bekerja terpaksa menganggur karena yang terjadi kali ini. 
Sungguh tak bisa kubayangkan jika ramadhan kali ini semuanya tidak segera usai. 
Tak ada tarawih, tak ada sholat idul fitri.
Kau tau kebiasaan di desa kami, yang hanya ada ketika Romadhan tiba? Kebiasaan yang sangat Kami rindukan.
Sendau gurau bersama menanti adzan magrib berkumandang, ya... ngabuburit orang menyebutnya. 
Seruan puji-pujian menanti berkumpulnya orang-orang untuk jamaah tarawih, biasanya kami melafalkan niat puasa dengan nada,  sembari mengajarkan anak-anak agar mereka bisa. 
Gema ayat-ayat suci Al-Qur'an dari setiap surau, dilantunkan dengan bergantian. 
Dan Kau tau, ketika sahur tiba berbagai kreatifitas mereka keluarkan, keliling dari rumah ke rumah agar tidak ada yang terlupa untuk bersahur. Dilain sisi, dari masjid pasti terdengar sangat keras , "Sahur... sahur... sahur.." setiap berapa menit takmir masjid berseru mengingatkan waktu imsak.
 
AZ-ZHAFIROH Blogger Template by Ipietoon Blogger Template