Sunday 28 September 2014

AKU INGIN SEPERTIMU

Kala malam tiba
Aku bersandar pada sang pencipta
Yang menjadikan bumi dan isinya
Yang mengirimkan malaikat tanpa sayap tepat di depan mata
Dialah bunda
Manusia setengah dewa, yang mengajari tentang dunia
Memberikan semuanya tanpa berharap jasa
Pahlawan yang berharga dengan penuh pancaran surga
Tanpamu aku tiadalah guna
Terhempas angin tanpa arah dan tujuan
Aku  tak yakin apa aku dapat membalasmu
Yang sering hanya dapat membatahmu
Bukan sekali bahkan berkali-kali
Ku buat linangan air di pipimu
Aku tak pernah berfikir
Bagaimana kau dulu membopongku
Bagaimana kau menghapus air mataku
Kenapa aku baru menyadarinya?
Kenapa aku baru menyadari bahwa kaulah segalanya
Kaulah satu-satunya yang harus aku bangga
Aku ingin sepertimu
Yang tidak mempunyai lelah dalam lelah
Yang tidak mempunya keluh dalam kesah
Yang tidak mempunyai sedih dalam susah
Aku ingin sepertimu
Yang selalu mempunya canda dan tawa
Yang mempunyai banyak cara agar aku bahagia
Aku ingin sepertimu
Yang bisa menjadi pelipur kala lara
Yang kuat lebih dari baja
Aku ingin sepertimu
Yang selalu berdiri tegak menjadi penyangga
Aku ingin sepertimu
Yang Rosulpun memuliakanmu
Aku ingin sepertimu
Yang punya sabar tiada batas
Yang punya tabah tanpa gegabah
Aku ingin sepertimu
Yang Ridhomu adalah Ridho Allah
Yang murkamu adalah murka Allah
Aku ingin sepertimu
Bunda…


KAPAN AKU BERANI MENGATAKAN?

Tak pernah terbayang dalam anganku
Menuliskan kata untukmu
Egois menjadi raja yang berkuasa
Aku malu, bahkan sungguh malu dan sangat malu
Berucap sayangpun tak pernah
Bunda, bodohnya aku
Yang tidak menjadikanmu orang pertama
Padahal kau selalu yang pertama
Dan kata itu
Dan kata itu untuk orang yang salah bunda
Dan kenapa aku baru menyadarinya
Dan kenapa aku baru mengerti semuanya
Akan lelahmu yang engkau sembunyikan
Akan kesahmu yang tak pernah engkau keluhkan
Akan makan yang kadang engkau tunda
Akan sakit yang tak pernah engkau rasa
Kenapa aku baru menyadarinya bunda?
Kenapa?
Ketika tuamu tiba
Ketika linu yang sering melanda
Ketika engkau sering berbaring hanya karena nanda
Ketika aku tak tau kapan hari itu tiba
Hari dimana tak ada tempatku bersandar
Hari dimana tak ada tempat untuk melepas penat
Hari dimana tak dapat kuliat senyum manismu
Hari dimana tak ada yang menungguku di depan pintu
Hari dimana tak ada yang mengingatkanku
Hari dimana kain kafan membalutmu
Aku tak inginkan itu bunda
Aku tak inginkan itu tiba bunda
Aku ingin mengelak
Tapi apa daya aku hamba yang hanya bisa meminta
Bunda aku tak tau apa keinginan terbesarmu
Satu yang belum bisa kupersembahkan untukmu
Tapi apakah aku bisa mengalahkan egoku?
Kapan aku bisa mengatakan itu bunda?
Kapan aku punya nyali?
Kapan aku bisa menghapus malu yang masih menyelimuti diri?
Kapan aku berani untuk ungkapkan bunda
Kapan bunda, kapan?
Kapan aku berani katakan?
aku sayang bunda, aku sayang bunda

dan sangat sayang bunda

Jalanmu

Kini aku tau kenapa kau melarangku, kini aku mengerti kenapa  kau sangat marah dan tidak suka dengannya. Semua jawaban itu sudah terpangpang jelas ayah, aku menyesal bahkan sangat menyesal kenapa aku tidak mendengarkan semua perkataanmu. Kini aku hanya dapat dilumuri sesal dan tidak tau apa yang akan terjadi ke depan. Seperti memandang suram ke depan dan sedikitpun aku tak berani mengatakan sejujurnya kepada semuanya, memandang diriku sendiri saja aku malu, tapi satu keyakinnanku yang memperbaiki diri pasti akan bertemu pula orang yang memperbaiki diri.
Sudah beberapa bulan aku mencoba untuk bangkit ketika jalan Allah yang aku pilih, hubungan 5 tahun bukanlah sebentar, dia selalu menuruti bahkan memberi apa yang aku inginkan apa yang aku mau. Gengsi mengalahkan segalanya tak tau itu dosa atau tidak, tak pernah ku dengar apa kata ayah bunda, salah pergaulan tepatnya membuat aku lupa semuanya, aturan akan agama bahkan pendidikan pesantren yang aku jalani 3 tahunpun tidak ada artinya. 5 tahun aku jalani hubungan yang dilarang agama bukan hanya itu berbohong menjadi kebiasaan. Tidak bisa dihitung berapa banyak aku membuat orang tuaku menangis hanya karena seorang laki-laki yang tidak jelas pasti, pernah suatu ketika bunda memang benar-benar sangat marah karena aku menuruti laki-laki yang saat itu menjadi pacarku mengikuti suatu kegiatan hingga larut malam, aku tak pernah berfikir betapa bingungnya beliau, aku tak pernah berfikir bagaimana perasaannya, aku turuti keinginanku tanpa melihat orang yang memperjuangkanku. Tapi, semua berakir ketika aku mulai 1 tahun bekerja dan mulai memasuki dunia perkuliahan, ketika aku bertemu dengan orang-orang membuatku iri akan kesungguhnya untuk menjadi muslimah sejati. Seorang ustad berkata "Orang yang memperbaiki diri pasti akan bertemu dengan orang yang memperbaiki diri pula, jadi udah putuskan saja," kata itu membuatku benar-benar tersentak. Sudah lama semenjak aku mengenal seorang teman yang berdiri tegak dengan keteguhan imannya, ingin rasanya memutuskannya tapi masih belum berani tapi ketika aku mendengar ceramah ustad tadi langsung tanpa basa-basi aku memutuskan semuanya, begitu rumit untuk pertamanya karena memang dia tidak bisa menerima semuanya, tapi entahlah  kuasa Allah yang menjawab semuanya, kini tinggal memsrahkan semuanya dan proses untuk semakin mendekatkan diri kepadanya. Biarkan Allah yang menjawab, aku yakin akan kekutannya dan ketika pikiran terganggu oleh dunia yang semua cukup menadahkan tangan dan memohon kepadanya, bukan hanya sekali bahkan berkali-kali Allah menjawab semuanya tapi anehnya kenapa aku beru menyadarinya.
faiinamaal usri yusro, inna maal usri yusro,,,,
subhannallah sungguh
fabiayyi ala irobbikuma tukaddiban.

Sunday 14 September 2014

14 Sep 14 (20th)

Pagi ini ku buka mataku dari bayang-bayang mimpi yang masih menghantui. Ku ambil air wudhu kemudian q raih handphone yang ada di depan tempat sujudku, alangkah syoknya 9 panggilan tak diharapkan dan beberapa pesan di spam, ah,,, berhubung itu tidak diharapkan jadi ya tidak ku anggap pusing. Tapi ketika ku cek pesan di inboxku, 

hmmm,,, 14 Sep 14 
Stau qw ada yang ulng tahn ni,. :)
Hppy Birth Day.,
Smga smua yang baik" semakin bertambah, dbri pnjang umur dn smga sllu di bri kkuatan untk bribdah., Amiin.,

begitulah isi pesannya.  setelah beberapa hari tak ada surat melayang di hpku darinya. Bahagia itu sangat sederhana, ketika kita terbangun dari tidur dengan senyum karena snyumlah awal semuanya.

Saturday 13 September 2014

Palestina

Kali ini q torehkan lagi tentangmu
iya tentangmu palestina
yang menuai banyak cerita
dengan beribu tanya
yang nyata bukan khayal semata

Bumiku palestina tinggal tanah saja
tak ada Tv yang dapat aku tonton
sehingga hanya kupandangi komputer di dpanku
yang menunjukkan gambar kebiadaban zionis laknatulloh itu

Ku pandangi mereka yang tersayat
mereka yang menjerit, mereka yang menangis, mereka yang tak henti mengagungkan namanya
tanyaku dalam hati
Tidakkah kau lelah?
Apakah ini adil?
Apa sebenarnya rahasia Allah di balik ini semua

Ohh,,, Palestina
bersabarlah akan tiba masanya
Allah menjawab doa kalian

Rindukan Sosokmu

Proklamasi
Kami bangsa Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya
Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dll, diselenggarakan dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.
Jakarta, 17 agustus 1945
Atas nama bangsa Indonesia
Soekarno- Hatta

Gelegar teriakmu bapakku, aku tidak pernah mengenal sosokmu bahkan aku dulu sungguh buta akan sejarah dan tidak mau tau akan  sejarah. Lambat laun aku sadar aku rinduan  sosokmu bapak, sosok yang disegani ditakuti oleh banyak Negara di dunia.
Bapak ketika aku  putar kembali sedikit memory dahulu, aku sungguh rindukan sosokmu bapak, aku takut penjajah  itu kembali, aku takut Indonesiaku bapak. Taukah kau bapak??? Ketika mulai aku temukan sosok yang mempunya wibawa sepertimu, ditakuti dan disegani oleh dunia. ech, malah Allah berkata lain untuk negeriku ini. Bapak Soekarno adakah sosokmu di tahun 2014 ini ya, kadang terlintas dalam benakku bagaimana Indonesia 5 tahun ke depan. Bagaimana kalau papua mendirikan Negara sendiri, bagaimana bapak???  
Sunggu aku rindukan sosokmu untuk Indonesiaku

Tuesday 9 September 2014

Ada Bayangmu Dalam Anganku

Ada bayangmu dalam anganku
Menuai banyak cerita, dengan penuh cinta
Mendendangkan beribu kata
Tentang semua isi di jiwa

Ada bayangmu dalam anganku
Kala aku tertipu akan pesonamu
Menorehkan ungkapan rasa
Ada bayangmu dalam anganku
Di setiap langkah Gerak kakiku
Ada bayangmu dalam anganku
Berdiri tegak di depan kaca mataku

Ada bayangmu dalam anganku
Mendorong kemelut ingin memint
Ada bayangmu dalam anganku
Membuat tersenyum kala asa
Membuat tetes kala bahagia

Kamu dan bayangmu ada di anganku
di anganku ada kamu dan bayangmu
Ada kamu dan bayangmu di anganku


Kediri, 09-09-2014 (08.45)

KATA

Kata,,,
Berkembang semaunya
Berjalan sesuai Keinginannya
Kata,,,
kau punya siapa saja
Di bolak-balik pun kau tetap kata
Mewakili hati menuai rasa
mulut bungkam, penapun jalan
Setiap bagianmu mewakili isi nurani
Berkarya menghasilkan cipta
Menenangkan siapa saja




















Kediri, 10-09-2014 (08.15 AM)

Monday 8 September 2014

AKU KEMBALI

Tidak ada lagi dering ponsel
Tidak ada lagi kata kencan
sepipun menjadi teman
tapi tahukah engkau
Aku yakin Robbi
Ini belokan ke kanan bukan ke kiri
Ke yang Haq bukan yang batil
Aku kembali Robbi
Menumbuhkan cintaku  yang lama tergadaikan
Aku kembali Robbi
Menyerahkan asa bahagiaku dengan mengadahkan tangan
Aku kembali Robbi
Menyerahkan tetes penyesalan
Aku kembali robbi
Menanamkan Kasih dengan sejuta sayang
Hampa pasti terbayar
Jalanmu adalah pilihan
Aku kembali robbi
Menjadi diri sendiri bukan suruhan
Aku kembali Robbi
Berjalan maju menatap masa depan
Tapi Robbi, Adakah setitik cahayamu
Yang menyakinkan aku terus akan penyesalan
Karenamu Robbi
Aku menjadi aku
Karenamu Robbi
Senyum lebar menjadi hiasan 
Dan sekolahpun di Jalanan 
Menanamkan syukur bukan kufur
Terimakasih Robbi
Aku bahagia memilihmu menjadi penuntunku
Yakinkan aku akan satu hadiah terindahmu
Kala tiba waktunya
Kau pertemukan aku dengannya
Yang menuntunku selalu berjalan
Meraih Ridho dan ampunan


Kediri, 08-09-2014 (09:13 PM)


WAKTU

Jalannya pasti namun tidak pernah ada yang mengerti
Menuntut insan mengikuti
Egonya begitu tinggi
Sampai tiada yang pernah bisa memerangi
Rahasianya tersembunyi di balik diri sendiri
Mau tinta hitam atau merah 
Bukan dia penentunya tapi insanlah pelakunya
Hanya kau dan tuhan yang tau
Kadang kala kau buat kami menyesal karena tak bisa mengulangi
Tapi kadang kala pula kau buat kami tersenyum bahagia ingin kembali
Tapi apalah daya
Insane hanya dapat takhluk pada kuasa ilahi
Dan mengikuti alur yang tidak terpahami



     Kediri, 08-09-2014 (08:14 PM)

Apalagi Alasan Kita?

Berbicara tentang bangsa, Indonesia ada karena kau  palestina
Yang mendesak arab untuk mendukung kebebasan kita dari belenggu Kolonial Belanda
6 September 1944 lewat gelombang radio Berlin
Syekh Muhammad Amin Al Husain  menyuarakan kobaran semangatnya untuk mendukung kita Indonesia
Apalagi alasan kita untuk tidak membantunya?
Ingatkah saudaraku?
Ingatkah Indonesia di tahun 1962, pemimpin besar kita
Bapak proklamator Ir. Soekarno berkata : “Selama kemerdekaan bangsa Palestina belum diserahkan kepada rakyat palestina, maka selama itulah Indonesia berdiri menentang penjajah Israil!”
Apalagi alasan kita untuk tidak membantunya?
Apalagi alasan kita untuk tidak mengulurkan tangan kita untuknya?
Zionis biadap itu memporak-porandakan Bumi para ambiya’ kita
Bahkan Al-Aqso kita?
Bahkan Al-Aqso kita tinggal kerangka
Tiada yang tau berapa lama  lagi akan berdirinya
Saudara kita di bantai di depannya
Haruskah kita terima?
Kiblat pertama sebelum ka’bah dan masjid ketiga termulia
Di robohkan oleh mereka
Haruskah kita diam saudaraku?
Haruskah kita diam jika muslim satu dengan yang lainnya adalah saudara?
Haruskah kita diam, jika Indonesia adalah penduduk muslim terbesar di dunia?
Haruskah kita diam, memandang mereka disiksa, diperkosa, di tembak serta rumah-rumah yang hanya tinggal puing saja?
Haruskah kita diam saudaraku?
Apalagi alasan kita untuk tidak membantunya?
Ingatkah kalian mukhodimah konstitusi kita?
“ Bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa”
Segala bangsa dan bukan hanya Indonesia saja
Apalagi alasan kita untuk tidak membantu mereka?
Tubuh mereka bantai bahkan makanpun hanya sisa itupun  kalau ada
Para zionis laknatullah itu sungguh biadab
Memporak-porandakan semuanya
rumah ibadah, sekolah bahkan tidak tersedia tempat untuk bernafas
Apalagi alasan kita saudaraku, untuk tidak membantu mereka?
Bukan juga masalah agama, tapi bagaimana memanusiakan manusia
Tidak perduli PPB diam dan dunia bungkam
Kita Indonesia
Kita muslim terbesar di dunia
Dan kita manusia
Tidak ada alas an lagi untuk tidak membatu mereka

Tasbih kami

Hari ini masih dengan pertanyaan yang sama
Siapakah yang akan syahid hari ini?
Rumah siapakah yang akan kau porak-porandakan hari ini?
Sampai berapa lama mereka menjalankan buldosernya di atas gubuk kami?
Berapa lama mereka acungkan senjata ke kami?
Berapa banyak peluru yang mereka terbangkan  ke kami?
Kapankah berakir jeritan itu?
“Aina abi, aina ummi?”
Dimana ayahku, dimana ibuku?
Berapa banyak anak yang harus membopong adiknya sendiri tanpa ayah  bunda?
Sampai kapan bising gemuruh roket berterbangan itu berhenti?
Kapan tiba masanya mereka pergi dan tidak kembali?
Tuan, terbuat dari apakah hatimu?
Mungkinkah percikan neraka jahanam?
Tuan, tidak lelahkah engkau?
Tuan, taukah engkau?
Satu syahid tidak membuat kami menarik kaki
Satu syahid membuat kami pasang nyali
Satu syahid membakar kobaran api semangat kami
Satu syahid menuntun kami untuk melanjutkan misinya
Iya tuan, melanjutkan misinya
Menjaga Al-Aqso kami
Karena surga jaminan kami tuan
Sedikitpun tidak ada niat kami untuk lari
Palestina,
Bumi para nabi
Mana mungkin kami meninggalkannya tuan?
Sekalipun tubuh kami tercincang layaknya daging sapi
Tapi, taukah kau tuan?
Ini jihad kami
Cucuran darah kami bertasbih,
Jeritan kami pun bertasbih
Bahkan air mata kami pun bertasbih
Tuanku, walau malam kami tidak seindah malammu
Tapi kami yakin ada satu dari golonganmu
Yang tidak dapat memejamkan mata karena kebiadabanmu
Tuhanku tidak tidur tuan

Kau satu kami seribu 

Cinta


Cinta adalah sesuatu yang tidak dapat dipandang hanya dapat dirasakan, cinta letaknya dalam qolbi dan sangat tersembunyi, getarannya membuat kita lupa diri, mampu mengubah dari pikiran sampai tindakan. Sungguh, cinta mengubah pait menjadi manis, susah menjadi senang, Onta menjadi Toyota, nafsu menjadi setan dan parahnya dapat mengubah yang halal menjadi haram.

            Kita lupa bahwa cinta yang agung dan murni adalah cinta ilahi, cintanya yang tidak pernah merubah asam menjadi kusam, cinta yang selalu bersemayam dalam hati dan tidak pernah kita pungkiri terkadang karena besar cintanya kita lupa akan agung kuasanya. Cintanya yang dapat mengubah asa menjadi bahagia, cinta yang menjadikan tidak ada keluh kesah, tidak ada sayup pilu, tidak ada wajah kusut, tidak ada tubuh lesu ataupun ratapan sendu.

DEWASA ADALAH PILIHAN

Banyak yang mengira bahwa yang tua yang lebih dewasa, tapi sebenarnya umur bukan jaminan dewasa. Apa sih arti dewasa?. Dewasa tidak pernah memandang siapa dia ataupun berapa umurnya, lebih sering ia mengalami kesulitan akan lebih memudahkan seseorang naik ke level yang disebut dewasa, karena kesulitanlah yang membuat seseorang berfikir bagaimana cara mengatasinya. Dewasa tidak dapat diliat dari satu sisi saja namun harus juga diliat dari berbagai sisi, kedewasaan seseoarang dapat diliat dari bagaimana cara seseorang menanggapi setiap masalah. “ Jika aku takhluk dengan diamku maka aku berbicara dan jika aku takhluk dengan bicaraku maka aku diam” satu kalimat yang pernah terdengar dari pembawa acara disalah satu stasiun TV, itulah prinsip orang dewasa. Seseorang yang dewasa cenderung mencermati dan mengamati tidak langsung mengomentari layaknya anak kecil yang langsung komentar jika ada sesuatu yang tidak sesuai dengan jeritan hatinya. Ciri-ciri dewasa adalah diam aktif dalam arti tidak banyak berbicara dan menyikapi semua dengan bijaksana, memiliki sifat empati yang selalu mementingkan perasaan orang lain di atas perasaannya sendiri, seseorang yang dewasa selalu bersikap sabar tidak gegabah apalagi kalau masalah keputusan, ia akan memikirkan benar-benar mana yang baik serta mana yang buruk dan memilahnya sekiranya  yang tidak merugikan yang lainnya. Seseorang yang dewasa juga bisa menahan emosi tanpa mengikuti hawa nafsu.

Dewasa tidak timbul begitu saja, semua perlu proses. Semakin seseorang mengenal dunia semakin pula kita akan dihadapkan dengan tantangan dan inilah salah satu proses seseorang untuk melangkah kedewasaan. Seseorang yang dewasa akan berusaha untuk menahan hatinya dan menenangkannya ketika akan meledak. Tua itu pasti tapi dewasa adalah pilihan. 

KALI BRANTAS


Kutusuri ciptaan terindah dari Tuhan
Gemercik alirannya yang membuat semua terpaku
Deisiran angin yang menambah panoramanya
Sungai terpanjang di jawa setelah bengawan solo itu
Tidak hentinya membuat takjub siapa yang memandang
Oh… Indahnya
Terbentang luas di kelilingi pepohonan yang menghijau
Ayunan  tangan seorang pendayung dengan kayuhannya
Menjadi jembatan siapapun dan kemanapun
Lewat getek tuanya ia jadikan Sungai itu sumber memeras keringat
Inilah Indonesia dengan salah satu karunianya
Kali Brantas
Ya, orang menyebutnya Kali Brantas
Tempat berenang bersama ikan-ikan
Bermain dan bernyanyi bersama kicauan burung
Kali Brantas
Tiada yang pernah menyadari akan keagunganmu
Kala mentari tiba dengan kilaunya
Dan hamparan bunga yang mengelilinginya
Menambah asrimu dikala pagi
Inilah Indonesia dengan salah satu keindahannya
Kali Brantas
Betapa hebatnya Tuhan menciptakanmu
Menghidupi setiap makhluk yang ada di dalamnya
Anugrah yang membuat setiap anak bangsa
Bangga bisa memilikinya
Kala senja berkilau cahaya emas menyapa
Mendekap hangat menambah agungnya
Dan saat senja kabur menjauh kembali ke peraduan
Perlahan namun pasti, cahaya redup selimuti
Ketika  cahaya bulan dating
Dan mulai menyinarimu dalam kegelapan malam
Nyanyian sang pangeran kodok yang mempercantik malammu
Oh... Kali Brantas
Nikmat tuhanmu yang mana
Yang engkau dustakan
Ini hanya satu dari sekian
Bagian dari Indonesia



 
AZ-ZHAFIROH Blogger Template by Ipietoon Blogger Template