Sunday 25 January 2015

Tuntun aku Tuhan

Tuntun aku Tuhan
menapaki setapak demi setapak jalan untuk gapai semua impian

Tuntun aku Tuhan
Untuk menemukan imam  yang benar
Untuk kembali kemuslimahan
Untuk terjaga dalam keistikomahan

Ajari aku Tuhan
Untuk tetap pada keikhlasan
Untuk mengerti arti kesabaran

Tuntun dan ajari aku Tuhan
Untuk tetap berdzikir
Tetap berfikir tanpa menyentuh kikir

Tuntun dan ajari aku  Tuhan
Untuk tau arti menunggu yang hakiki
Untuk surga yang kau janji
Untuk mengerti  nikmat yang selalu Kau bagi


Telah kurangkai bulir-bulir tasbih


Telah kurangkai bulir-bulir tasbih
Dalam malam yang kian kelam
Seuntai doa terselip disetiap sela
Meratap menatap yang berlalu

Telah kurangkai bulir-bulir tasbih
Menyatukan irama kerinduan akan sang pencipta
Mengungkapkan semua keluh  yang ada
Mengalunkan nada-nada cinta
Lewat melodi nurani yang tiada henti

Telah kurangkai bulir-bulir tasbih
Mengurai asmamu dalam dzikir

Bertemu denganmu dalam fikir 

Senyuman itu

Tak akan menjumpai makna jika kita terusuri kata demi kata bahkan jika kita lompati huruf demi huruf, karena kata hanya milik yang punya. Devinisi demi devinisi akan berterbangan karena itulah mata yang tak mau menyelami makna. Senyuman itu, sungguh siapa tak kan terpesona, kau terlalu mudah menebarnya. Senyuman itu, menyampaikan ketenangan, ketentraman bahkan kenyamanan yang tersembunyi dibaliknya. Senyuman itu, sungguh aku ingin milikinya, dengan lesung pipit disekitarnya. Senyuman itu, aku ingin selalu bisa menangkapnya. Disetiap detik ada senyuman itu yang melayang-layang membuatku terbang. Aku terlalu larut dalam senyuman itu, sehingga membuatku masuk terlalu dalam. Aku terlalu bangga ketika senyuman itu terlontar untukku saja. Senyuman itu, aku ingin mendekapanya walau hanya dunia hayal semata.


Wednesday 14 January 2015

14-01-2015 11.36 PM

Kali ini timbul celah untukmu, hadir lagi dalam anganku. Kau tawarkan cinta kepada Robb-Nya yang membuat iri si peminta. Kembali kau suguhkan yang indah dipandang mata. inilah manusia yang masih jauh tergolong syariat. Mata selalu menjadi senjata utama untuk mulut mencela, mata selalau menjadi senjata utama untuk hati menilai, tak pandang apa isinya dan hanya memandang covernya. Seharusnya tak seperti itu nurani selalu menjerit, tapi tetap aku????
Sempurnakan mata yang kaya cinta tapi bukan hubbuddunya.

Monday 5 January 2015

Coretan 15-12-2014

Hari ini kamu hadir dalam mimpiku, membangunkanku dari layaran nikmat mengarungi alam dibawah sadarku. Kamu hadir bersama desiran malam, memberi isyarat penuh sirat. Entahlah,,, kenapa kamu??? Kenapa kamu, yang jauh dari anganku. Memang aku tau kau punya segala, tapi sedikitpun aku tak mengharapkan hadirmu dalam dunia hayalku.  
 
AZ-ZHAFIROH Blogger Template by Ipietoon Blogger Template