Bismillahirrahmanirrohim,
One Day One Juz (ODOJ) merupakan
salah satu progam yang diinisiasi oleh para Alumni Rumah Qur’an dengan
memanfaatkan Instant Messager. Jadi setiap anggota yang sudah tergabung di
ODOJ, dibagi menjadi beberapa group untuk saling mengingatkan dalam membaca
Al-Quran.
Nah,
kenapa sih harus ODOJ?
Tidak
semua menganggap bahwa ODOJ berakibat baik, sebagian orang diluar sana ada juga
yang menganggap bahwa ODOJ merugikan bagi mereka. Iya jelaslah! Ada hitam dan putih,
mau dan tidak mau, suka dan tidak suka serta ada yang baik dan buruk. Manusia
memang makhluk sempurna yang memiliki akal, namun dilain sisi juga ada nafsu
yang tetap harus di kontrol.
Eitss...!
Kembali lagi ke ODOJ.
Berikut
keuntungan jika kita bergabung ke ODOJ :
1. Di
jamin ketagihan.
Bagi yang masih males
membaca Al-Qur’an, mending buruan gabung ke ODOJ! Awal mula memang sangat
berat, namun lama-kelamaan rasanya sesuatu banget jika sehari saja tidak
membaca Al-Quran.
2. Mendapat
keluarga baru.
Meski kita memang belum
pernah berjumpa dan hanya bertegur sapa lewat MEDSOS saja, tapi keramahan
anggota yang lain menjadikan kita merasa memiliki keluarga baru. Yang saling
mengingatkan, menasehati dan mendoakan. Santai saja, mereka nggak pada killer kok. Hixs...
3. Pandai
mengatur waktu.
Setiap group ODOJ memiki 30 anggota
yang setiap harinya diharuskan melapor, guna sebagai kontrol apakah Ia benar-benar
sudah kholas 1 juz atau belum. Dengan
adanya laporan, anggota pasti akan memberikan waktu kusus untuk Al-Qur’an, dan
memikirkan cara bagaimana agar Ia mampu menyelesaikan 1 juz pada hari itu.
Masih
banyak lagi manfaat ODOJ, namun terlepas dari semua itu yang perlu kita
perhatikan juga adalah bagaimana cara menata niat. Ada pula orang yang berkata,
“Jadi kita baca Al-Qur’an bukan karena Allah tapi karena laporan dong?”. Hadehh! Tidak perlu dipikir
panjang-panjang, anggap saja ODOJ itu sebagai tasbih, jika ada itu, kita ingat
dzikir, tapi kalau tidak membawa, sering kali kita lupa. Maqom kita bukan maqom
para auliya’ atau pun para makrifat yang duduk aja mengingat ALLAH. Kebanyakan
dari kite mah, ingat kalau lagi susah
aja.
Ingat
mas bro, mbak bro, kakak, cici, adik, tante, uni, ibu, bapak, kakek, nenek dan
semuanyalah, kususnya penulis coretan ini. Hixs...
Kita
yang butuh Al-Qur’an bukan Al-Quran yang butuh kita. Masih ingatkah jika Al-Qur’an
adalah sebagai Assyifa’ atau obat, sebagai pedoman, penyejuk hati, motifasi
diri, pengingat akan kebesaran Allah, pelebur segala emosi dan amarah, memberi
ketenangan yang tidak dapat dilukiskan atau digambarkan seperti halnya yang
terjadi pada Sayyid Quthb Rahimakumullah dan masih banyak lainnya. Seseorang
yang rajin membaca Al Quran memiliki jiwa yang sejuk, penuh dengan kesabaran
hati, jernih jiwa, pikiran lapang, dan wajah yang bercahaya. Bukankah sudah
banyak penelitian yang membenarkan Al-Qur’an?
Mari
bersama-sama kita saling mengingatkan, lewat ODOJ salah satunya. Tak perlu
saling memperdebatkan yang tidak penting. Semua kembali pada diri kita sendiri.
Dari
Abu Umamah Al Bahili t berkata, saya telah mendengar Rasulullah bersabda :
“Bacalah Al Qur`an !, maka sesungguhnya ia akan datang pada Hari Kiamat sebagai
syafaat bagi ahlinya (yaitu orang yang membaca, mempelajari dan
mengamalkannya).” H.R. Muslim.
Kediri,
04-11-2015