Friday 26 December 2014

Aku Tak Lagi Percayaimu

Tuanku!
Terlintas dalam benakku, kala aku mendengar kebijakanmu
sesosok kakek tua diseberang sana
matanya sayu seperti menyembunyikan sesuatu

Tuanku!
Tidakkah kau tau bahwa dia rakyatmu
Tidakkah kau mengerti bahwa dia mengharap kesejahteraan dari tanganmu
Tidakkah kau sadar dia butuh rengkuhan keadilanmu

Tuanku!
Apa kau buta atau hanya pura-pura tunanetra?
Apa kau tuli atau hanya pura-pura tunarungu?
Aahhh,,, tidak!
aku tak lagi percayaimu

Tuanku!
Duduklah disampingnya, raih pundaknya
Rasakan dan hayati pilu hatinya
Selami laut kelu dalam binar mata menghibur dirinya

Tengoklah tuan!
dia tak sendiri, ada para penadah yang harus dihidupi
ia selalu dikejar hati bila tak dapat mengasi

Tuanku!
Apa mau kau ciptakan pencuri dalam negri?
Ketika mereka tercekik ekonomi!
Ketika yang mereka bangga telah pergi!
Ketika harapannya disapu resi
Ketika tangan tak mampu lagi mencari
Ketika anak menangis menanti
Ketika perut kosong tak terisi
Ketika tak ada tempat mengabdi
Ketika tak ada yang dipercaya lagi
dan
Ketika kau hanya umbar janji

Tuanku!
Katamu kau merakyat, tapi kau penghianat
Katamu kau prorakyat, tapi kau keparat
Ah,,, sudahlah!

Hentikan celotehmu
aku tak lagi percayaimu

Thursday 25 December 2014

Gandeng aku umi!

Kenapa mata umi terlihat sayu?
Apakah kau sedang pilu?
Ataukah memendam rindu?
Apakah kau dirundung sendu?

Umi!
Buka cendela yang bersembunyi dibalik guratan wajah umi, bersandarlah dipundakku jika bisa meringankan bebanmu. Umi, aku memang jauh dari mereka bahkan aku paling tak tau arti kasih bunda. Tapi itu dulu umi, ijinkan aku kembali umi!

Ijinkan aku untuk bisa memberikan mahkota di syurga-Nya nanti umi, gemgam tanganku umi serta aku mohon gandeng aku hingga aku bisa mencapainya.
Do'a umilah yang bisa membuatku menembus semuanya.

Padepokanku

Padepokanku

Beralas bambu, beratap welit
Berdinding gedek, berangin dzikir
Inilah Padepokanku
Dibawahnya ada cinta
Cinta kepada Robb-Nya
Dibawahnya bernaung kasih
kasih terhadap sesamanya
Tak pernah ada pilu, hanya lukisan seru
Antara aku, kamu dan mereka
Sehingga menjadi satu ;kami

Inilah Padepokanku
Kau tebar ilmu kalam ilahi
Kau sebar benih percaya diri
Hingga kami berdiri
Sampai kami tau arti mengabdi

Inilah Padepokanku
Tauhakah kau?
Kini kamilah Dzafiroh sejati

Monday 22 December 2014

Rindu!

Rindu!


Malampun semakin kelam
Membawa kunang terbang ke peraduan
Memberi isyarat akan kesunyian

Lilin datang menampar kegelapan
Terkapar aku, berbaring tak kuasa
Ahhh,,,
Ternyata ada selipan rindu dikolong kalbuku

Kemana dia?
Gelisah menyapa, mencari celah-celah yang tersisa
Apa katamu?, kau merindukannya?
Hahahaha…
Bak siang yang menginginkan bintang
Itu mustahil kataku menertawakanmu

Sudahlah!
Kutempeleng pula kau rindu
Beradu menjadi satu, mengiyang ditelingaku

Sunday 21 December 2014

Mimpi

SIapakah pemilik mimpi?
Yang jelas para pemimpi, mimpi adalah awal dari aksi. Mengapa demikian???
Karena tidak disangka lewat mimpilah kita mulai laksanakan aksi untuk meraih apa yang ada pada mimpi, yeahh,,, meski tidak semua bisa menjalankan aksi dan yang paling banyak hanya asik bermimpi saja.
Tapi mari kita bermimpi kawan!!!
Mari kita mengumpukan mimpi, kemudian kita bingkai dan rangkai dalam ikhtiyar dan do’a, untuk ending dari mimpi tinggal pasrahkan aja sama sang pencipta. Yakin deh,,, gak ada usaha yang sia-sia, pasti ada hasil yang terbaik untuk kita. Dan harus ingat bahwa Allah memberi apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita minta!


Wednesday 17 December 2014

MAAF AKU INGIN KEMBALI


JILID 1
Mentari menyapa hari dengan senyum manisnya, memberi semangat kepada setiap insan untuk terus bersyukur menjalani hari-hari, menjajakan kaki melangkah menuju kebenaran yang haqiqi serta setapak demi setapak laju kaki mencari ilmu untuk berbenah diri.
“Hey ana!, gila apa lo!” Teriak hesti, yang membangunkanku dari lamunanku.
“Apaan sih hes, pagi-pagi juga udah teriak-teriak, gag takut itu urat nadi putus apa??” sautku heran.
“bisa-bisanya lo putusin andi, kurang apa memangnya dia?”
Sambil kutatap matanya, senyumlah yang mewakili semuanya. Ini sudah pilihanku, akan panjang jika aku jawab semuanya, toh, hesti pasti belum bisa nerima alasanku celoteh batinku.
“ Belum saatnya kamu tau jawabannya sayang, ada saatnya nanti kamu pasti mengetahui semuanya, aku pergi dulu ya! Assalamuaalaikum”
Terlihat dari wajahnya terheran-heran, mungkin dalam batinnya berkata kena malaikat dari mana ini orang.
Bisa dikatakan kalau aku adalah orang yang paling angkuh, aku tau agamaku tapi aku tak mengerti agamaku. Teringat dulu ketika aku belum mengenal lelaki, aku adalah orang yang tak pernah lupa akan sholat, puasa dan bakti pada orang tua. Tapi cinta merubah segalanya, aku berubah seratus persen setelah mengenal lelaki yang bernama Andi itu, aku lupa bagaimana proses perubahanku, tapi Alhamdulillah Tuhan menurunkan hidayahnya lewat mimpiku semalam, aku bermimpi aku bertemu 2 malaikat yang rautnya sungguh menakutkan dan dia memberiku sebuah kaset, dimana didalamnya berisi semua keburukanku. Aku terbangun dan menangis dengan sejadi-jadinya kemana aku selama ini, ighfirli ya Allah, aku lupa padamu,aku lalai akan perintahmu. Mulai saat inilah, aku mulai ingin kembali menjadi ana yang dulu, yang tak pernah membangkan apa kata abi, umi, mas dan ingin mulai menjadikan Al-Quran sebagai kebutuhanku.
***
 Hari berlalu, dan setanpun mulai mengusik. Hatiku mulai berkecamuk ahh,, kenapa aku putuskan Andi, dia punya segalanya, ketampanan, harta bahkan perhatian lebih. Apalagi orang tua sudah mulai saling mengenal, walaupun sebenarnya abi tidak setuju aku berhubungan dengannya. Dilain sisi nuraniku menjerit Apa kamu tidak ingin kembali seperti dulu?, menjadi dirimu yang bebas tanpa belenggu yang namanya pacar, sudah putusin saja! Ingat semua dosamu ana, kemana imanmu?. Hah,,, bahkan hati dan nuranikupun berperang, tapi aku tidak boleh sedikitpun goyah dengan pilihanku, aku kangen umi dan abi, aku kangen Al-Quran, aku kangen hijabku dan aku ingin kembali. 
Tut,,, Tut,,,Tut,,, Dering handphoneku yang membangunkan aku dari lamunanku, tumben si mas telephone malam-malam.
“Assalamualaikum”
“ Waalaikumsalam, anti putus sama andikah dek?”
“ iya mas, antum tau dari mana?”
“ Dia tadi telephone aku dek, katanya anti yang mutusin dia, kenapa ?”
Sungguh tak disangka dia bahkan langsung menghubungi kakakku, ya memang, aku tau dia teman kakakku, tapi tak seharusnya dia melibatkan orang masuk kedalam urusan pribadinya.
“Tidak ada apa mas, aku cuma lelah mas nakal terus, memangnya mas gak pengen liat adikmu berubah apa?”
Ungkapku manja pada kakakku.
“Alhamdulillah, si bawel sudah sadar. Mas udah rindu banget sama tilawahmu dek, mas kangen kamu  yang dulu dek, yang gak buat umi sama abi nangis. Mas bakal bantu anti, tapi anti harus janji, memang benar-benar berubah dan gak bakal pacaran!, kalau sampai pacaran tak suruh pacarmu main ke rumah, langsung tak panggilin naib sekalian” dengan nada yang meyakinkanku bahwa mas serius berkata seperti itu.
“ iya mas, aku janji tapi antum ya jangan bosan-bosannya ngingatkan ana. Mas cepetan pulang ya!, ana ingin cerita banyak ama antum”
Dulu kakak adalah tempat mencurahkan semuanya, tapi tidak ketika aku pacaran dengan Andi. Dan mulai sekarang aku ingin kembali lagi.
“ Iya bawel, mas hari minggu insyaallah pulang. Udah anti tidur sono, udah malem lo!, assalamualaikum”
“ Waalikumsalam”
Selama ini aku terlalu lelap dengan duniaku, tak pernah ku dengar kata mas, aku ingin hari minggu segera tiba, sehingga aku bisa memberi kejutan ke masku yang paling tampan sendiri.
Tiba-tiba pandanganku menuju ke mushaf dengan sampul biru yang ada diatas lemariku, ah,,,sungguh lama aku tak menyentuhmu, sampai-sampai debu-debu tega untuk menempel dibajumu. Air mata ini mengucur dengan deras mengenang noda-noda yang lama kubiarkan membandel.
***
Dering alarm membangunkanku, memang semalem sengaja ku pasang alarm untuk mengingatkanku kala waktu shubuh tiba. Aku segera bangun dan mengambil air wudlu serta kembali kerutinitas 3 tahun yang lalu, sholat shubuh kemudian membaca firmannya yang terbuku dalam 1 mushaf yaitu Al-Quran, tak lupa setelah itu, ketengok dapurku, ku kerjakan semuanya dari mulai mencuci piring dan mempersiapkan sarapan untuk abi dan umi.
“ Umi tumben jam segini sudah siap sarapannya” terdengar suara abi dari ruang makan.
“ Apaan to bi, wong umi lo baru selesai tilawahnya, ini baru mau ke dapur”
Saut umi, mereka mulai saling pandang dengan tatapan yang saling heran.
“ Gimana abi, umi enak gak masakan ana?” Kataku sembari memeluk umi dari belakang
“ Ayo segera dicoba abi, ya memang mungkin tak seenak masakan umi sih. Tapi insyaalh tidak mengecewakan kok”
Mereka mulai menatapku dengan pandangan heran,
“ In.. ni,, benar masakanmu to nduk?” Tanya abi dengan raut penasaran.
“ Iya abi, ini masakan ana”
“kamu gak apakan sayang?” sahut umi,
“ Ndak umi, Abi! Ana gak apa. Maafin ana selama ini ya umi, Maafin ana selama ini bi dan mulain sekarang ana janji gak bakal nakal lagi.”
Kupeluk umi erat, matanya mulai berkaca-kaca seperti mengungkapkan rindu yang tiada tara.
“ Ana sayang umi sama Abi, bimbing ana lagi ya mi!”
Tanpa berkata sepatah katapun, umi hanya mengangguk saja. Dan inilah proses awal aku kembali.






Tuesday 16 December 2014

Risau!!!

Hari ini kau hadir bahkan tanpa permisi, kau datang dengan merasuk dan merusak. Apa kau tidak tau???
Aku sungguh benci denganmu, kau memadamkan kobaran apiku menjalani malam sendiri. Aku tak pernah tau apa yang bersembunyi dibalik tudungmu, bahkan aku tak tau apa obat yang ampuh untuk menyembuhkanmu. Huuuhhh,,, pergilah!!!!
Aku mohon, pergilahhh risau!!!!
Apa kau tau, kenapa aku membencimu???

Itu karena angkuhmu yang menguasai kalbuku. Tapi setidaknya aku sedikit bersukur, karena kamu mengingatkan aku pada Robbiku, menggemakan alunan namanya  agar tenang menyapa dan kau risau!!! Bisa pergi dan tak terus berlari-lari dalam hati ini. 

Monday 15 December 2014

Cinta!!!!

Cinta, satu kata yang tidak asing oleh telinga. Tapi siapa sangka, tidak pernah ada yang bisa mendefinisikan apa artinya. Yang kita tau cinta hanya mmebuat buta bagi perasa membuat tuli bahkan pincang berkonsekuensi.

Indahnya yang hanya sementara sering kali mengelabuhi kita, membuat kita lupa akan cinta yang seharusnya. Tak sepatutnya kita masuk kedalamnya, karena didalamnya begitu gelap tak ada cahaya. Membuat siapa saja tersesat ke lembah nista.

Sabarlah kuncinya untuk menyalakan pijar-pijar yang ada dan ketika masanya tiba, kita bisa menyalakannya hanya dengan ikrar suci yang menggetarkan hati dengan satu tujuan hanyalah Ilahi. 

15 Desember 2014

Jangan kau kira aku tak bosan!!!

Bahkan terkadang aku merasakan sangat-sangat bosan, beralih memroses diri menjadi yang lebih baik itu bukanlah hal yang mudah. Sepi memang iya, tapi aku lebih takut kalau api yang menemaniku nanti. Sendiri menjadi pilihan, setiap pilihan pasti ada konsekuensi dan inilah konsekuensinya. Aku ingin mencoba lebih haus dengan ilmu dan lapar dengan ibadah, alangkah indahnya jika aku bisa sepertinya, yang mempunyai cinta pada robb-Nya, yang berlindung dibalik tudungnya. Lemah lembut tuturnya serta istiqomah dalam beribadahnya. Tak hanya cantik yang ia punya tapi ia punya segalanya. Ahhh,,, aku yakin dia pasti bahagia akirnya. Ijinkan aku menjadi plagiat indahnya pribadimu wahai muslimah.

Tuesday 9 December 2014

Apalah Kata

Hari berlalu hingga gelap yang menyapu terang, kau bawa aku masuk lebih dalam. Kau buai aku dengan tipuan yang bersembunyi dibalik kedok tak berterang, apa memang kau hanya ingin menedangku kesana kemari didalam belenggu persaan yang terus menghatui diri???
Tuan, bisakah kau tak menarikku mengelilingi isi rumahmu???
Ataukah aku yang salah, menaruh isi didalam wadah yang sudah berisi???
Terkadang kau datang membawa senyum yang lebar, tapi itu hanya terkadang, yang lebih sering adalah kau menghilang tak ada kabar.
Hati ini selalu berdendang, mengalunkan lagu bernada sepi menunggu datangnya dambatan hati. Aku seharusnya tau, tak sepantasnya aku menaruh rindu dan  tak sepantasnya pula aku mendambakan yang didamba.
Mahabbah tidak seharusnya hadir melebihi mahabbah kepada-NYA. Aku selalu merangkai kata cinta yang tidak pernah ada habisnya tapi aku tak pernah menyadari bahwa cinta-NYA lah yang tidak pernah ada ujungnya.
Memandang langit dengan apatis, padahal tau bahwa diatas langit ada langit. Uskud ya ukhti, uskud…!!! You are not alone, Allah always with you.
Biarkan diam menjadi jawaban dalam sebuah penantian, pantaskan diri untuk mendapatkan yang pantas. Jalan itu bukan jalan yang seharusnya dipilih, sebut namanya dalam pinta di sepertiga malam yang kau punya, jadikan doa obat untuk sakitnya mata yang tak kuasa menahan nikmat yang hanya sementara, ingat disanalah ladang pahala.
Harus selalu ingat ada nikmat kala sudah waktunya, tetapkan iman, islam dan ikhsan. Fokus untuk perubahan, fokus untuk perbaikan, fokus untuk pendekatan tidak untuk kemaksiatan.



Wednesday 3 December 2014

Sekali lagi,hanya karena ciptaan-Nya

Malampun masih berteman dengan gelap
Dan sunyipun tak lepas dari senyap
Sepoi-sepoi angin berdendang syahdu, menyanyikan bait-bait ungkapan rindu
Menggema nenusuk relung kalbu
Menyanyanyikan  cerita dibalik rasa yang tak kuasa
Menyibak asa yang terbalut lemah yang ada

Jari jemarikupun mulai menari , melenggok-lenggok seorang diri
Mengungkap kemelut nurani, lewat kata duniawi
Sekali lagi,hanya karena ciptaan-Nya
Yang dari matanya merunduk menetapkan iman
Dari lisannya mengalunkan agung  nama-Nya
Membuat ingin siapa yang menatap-nya

Dan kali ini bahkan aku takhluk pada ketetapannya
Inginkan cinta yang berlabuh pada Robb-Nya
Entah kagum atau apa???
Semua Tuhanku yang mampu menjawabnya
Kugelar sajadahku, meratapi pilu rasa yang tak seharusnya
Ku tancapkan tongkat dalam-dalam sebagai pegangan, agar aku tak terbang melayang kedalam hatinya, yang akan membuatku lalai akan perintah-NYA.





Tuesday 2 December 2014

Alhamdulillah Indonesia

Dibalik angan yang melayang, aku menari kegirangan
Karena nikmat dunia yang tidak ada habisnya
Sang raja yang berkuasa tak pernah bosan mengingatkan dalam bentuk apa saja
Cintanya tak sekedar firman saja
Ia takdirakan aku berada disini
Di negeri yang subur abadi
Alhamdulillah Indonesia
Lewat angin Kau titipkan dingin
Lewat air kau titipkan pangan
Lewat Tanah kau titipkan upah
Gemah ripah roh jinawi orang jawa menyebutnya
Panoramanya tak kunjung henti undang sebrang negeri mencicipi
Oh,,, sungguh Alhamdulillah Indonesia
Dari tangan Murobbi, aku lahirkan anak berprestasi
Dari tangan kiyai kau ciptakan generasi yang islami
Alhamdulillah Indonesia
Layaknya  kalam yang harus mufid
Bukan seperti huruf yang tak memapu menopang badannya sendiri
Alhamdulillah Indonesia!!!!



Monday 1 December 2014

Pergi saja !!!

Sudah makanan setiap hari berteman dengan sepi
Menapaki setapak demi setapak seorang diri
Tak perlu kau tawarkan aku  masuk ke jurang yang sama lagi
Toh aku sudah terbiasa
Dengan senyum matahari yang menemani mencari jalan ilahi
Dengan sengatan nikmatnya membuka cendela dunia ini
Bahkan  senjapun menyapaku berpegang erat dengan besi
sudahlahhh,,,
pergi saja!!!
Kujitak pula kau wahai pilu
Selalu mengiang-ngiang dalam benakku
bernyanyi-nyanyi nyanyian tak kunjung henti
bernyanyi-nyanyi nyanyian palsu
menari-nari tak tau diri
pergi saja!!!
pergi saja!!!
pergi saja!!!
Aku tak butuh buaian tak beralasmu



 
AZ-ZHAFIROH Blogger Template by Ipietoon Blogger Template