Hay, penghantar tidurku yang manis. Bisakah kau bawa aku hanyut lebih lama lagi bersamamu! Berenang bersama arungi nyata. Melawan dunia ini yang katanya semu semata.
Hey!
Mari bercengkrama denganku bersama sisa embun yang masih menempel. Jika Kau mau, akan kusediakan kopi untukmu.
Mari bercengkrama denganku bersama sisa embun yang masih menempel. Jika Kau mau, akan kusediakan kopi untukmu.
Layaknya kopi, rindu adalah candu. Ada cinta pasti ada rindu, pun sebaliknya. Tak nikmat jika hanya kau sediakan satu.
Kemarilah! akan kuceritakan padamu bodohnya aku di masa lalu. Dan jika boleh, Ku ingin pergi jauh ke tempat yang tak mampu dijangkau termasuk lalu.
Tunggulah, sebentar saja. Ijinkan Aku merayu Tuhanmu, karena Ku tau, Dialah yang memilikimu. Tuhanmulah yang paling tau, bagaimana dirimu, makanan dan minuman kesukaanmu, tempat yang sering kau kunjungi, warna, surat, baju, keinginan dan entahlah, Aku tak mampu menjangkau kuasaNya. Bersabarlah! Hingga kudapatkan hatinya.
Segeralah!
Namun,
KAU BUKAN LALU.
Namun,
KAU BUKAN LALU.
Kdr, 26 Des'15