Friday 29 May 2015

Bidadariku

“ Bagaimana aku tau kesukaan abang kalau abang gak pernah mau bilang “ satu kecupan tiba-tiba mendarat di pipiku, tampak dia mulai mengambil kursi mendekatiku
“ Ada apa dinda? “ ku tatap  wajahnya sejenak, kemudian kembali kelayar potongan video-vidio yang harus tersatu.
“ Entahlah, si abang tak pernah bilang bagaimana kopi kesukaan abang? Apa masakanku keasinan atau teh itu kemanisan? Apa yang abang tidak suka? Sudah seminggu abang tapi aku…,
Suasana berubah menjadi hening dan bodohnya aku masih asik dengan monitorku.
 Abangggg… pasti aku diduakan “  lanjutnya menggerutu.
Aku mulai berbalik badan dan menatapnya lekat-lekat, ku pegang tangannya erat-erat dan berkata,
“ Semua masakan dinda enak, tak ada yang tak enak kalau dari tangan dinda. Senyum dong dinda, kasih semangat abang, ini tugas pertama setelah kita menikah dinda, ayooo… senyum “
“ Maafkan aku ya bang “ dia mulai merekahkan senyum lagi di wajahnya, sungguh inilah nikmat yang dikata, nikmat dikala kita berdua sudah berstempel halal karenanya.
“ gih buruan ke tidur dah malam “
“ siappp komandan, dinda tunggu di kamar ya “
“ jangan lupa murojaahnya sayang!” seruku, dan dia hanya berjalan dan menebarkan senyum tanda mengiyakan apa pintaku.
Kini aku tau, kenapa Allah memerintah untuk  menyegerakan menikah. Selain menyempurnakan separuh agamaku, ternyata juga menyempurnakan hari-hariku. Terimakasih tuhan kau kirimkan biddarimu yang menemaniku menjalankan duniaku dalam  mencari ridho-MU.
Waktu berjalan begitu cepat, tak terasa sudah pukul dua belas malam  dari selepas isya aku bermain dengan monitorku, kini waktunya aku menemani pujaan hatiku. Segera aku bergegas menuju ke kamar, aku  sungguh  terkejut ketika kudapati istriku tertidur sembari duduk di samping ranjang.
Sungguh mulianya dia ya Allah, aku meridhoinya tempatkan ia kelak di syurgamu. Terlihat buku diary kecil ditangan manisnya,

Assalamualaikum diaryku, kali ini aku sudah tak lagi sendiri atau hanya berteman denganmu lagi. Allah telah menjawab do’aku mengirimkan pangeran dari surganya, kau ingat pintaku dulu diaryku???
Iya… Seorang imam yang mampu membimbingku, membawa Al-Quranku dan yang jelas melabuhkan cintanya kepada sang pencipta semata.
Diary ,,, menikah tak seperti yang mereka kata lo, banyak bahagia yang aku terima. Apalagi suamiku yang tak mengeluh dengan semua kekuranganku bahkan dia selalu berkata
“ Semua yang dari tangan dinda pasti aku menyukainya”
Bukannya itu bohong diary???
Sempat sekali masakanku keasinan, tapi ia malah memakannya dengan lahap. Entahlah… yang jelas aku bersyukur ada yang mengajarkan aku ilmu agama selepas senja, membangunkanku kala malaikat turun dari langitnya dan mengingatkan murojaahku agar tak terlupa.
Diary…
Malam ini aku sangat merindukannya, salahkah???
Apakah aku cemburu???
Mungkin iya, tapi bagaimana tidak? Mungkin kau juga merasa jika diposisiku diary, sedari pagi dia hanya asik dengan monitornya. Padahal ini baru sehari diary, bagaimana besok???
Seperti ada yang menghujam kepalaku, benar-benar sakit. Tapi tak apalah, dia terlalu sibuk untuk mendengar keluhku.
Kdr 29 may

Bahkan aku tak tau kalau dia sakit, suhu badannya sungguh tinggi segera kubopong dia ke atas ranjang, tiba-tiba…,
“ abang udah selesai? “ dia  terbangun dari tidurnya.
“ kenapa tidur dibawah, kenapa tak bilang kalau sakit. Dinda seharusnya bilang abang kalau ada apa-apa”
“ hussst… sudah dinda tak apa abang” kemudian dia mulai memelukku erat dan melanjutkan katannya,
“ sudahkan kau meridhoiku hari ini suamiku, aku tak mampu tidur tanpa ridhomu”


Entahhh...

Apa apalah itu, aku tak tau
Hati berkata dan kaupun datang menyapa
Sungguh, hanya beberapa detik
Ahh,,, lagi-lagi karena percaya
Anginpun senada
Mengalunkan irama penuh cinta
Bertaburan rasa selaras
Sederhana
Terpaut rindu yang tak terduga
Bersatu hanya lewat sebuah do’a


Kdr, 29 May

Thursday 28 May 2015

Terdengar Suara Terompet di AS

Beberapa hari ini heboh di Medsos yang mengatakan bahwa Terdengar Suara Terompet di AS Hingga Jerman, seketika muncul dalam benak saya…,

“Apa yang mengatakan hal tersebut sudah pernah mendengar sangkakala?”

Seingatku dulu ketika MI Ibu guru pernah menerangkan bahwa ketika sangkakala ditiup pertama kali maka matilah semua yang ada dibumi termasuk manusia, tapi buktinya kita masih hidupkan??. Jadi, bisa disimpulkan bila itu hanya akal-akalan manusia saja. Masih dalam lingkup penasaran, saya mulai mencari-cari Al-Qur’an atau hadist yang menguatkan ingatan saya akan pelajaran ketika MI tersebut dan akirnya terjawab dengan salah satu ayat yang terdapat dalam Al-Quran, yaitu Q.S Az-Zumar ayat 68 :

“(Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing)”

Tafsir Jalalain
68.◄(Dan ditiuplah sangkakala) pada tiupan yang pertama (maka matilah) artinya mati mendadaklah (siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah) yaitu para bidadari, para pelayan surga dan selain keduanya. (Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi maka tiba-tiba mereka) yakni semua makhluk yang telah mati itu (berdiri seraya menunggu) apa yang bakal diputuskan terhadap diri mereka.►


“Tiupan Sangkakala dari Malaikat Israfil itu akan terdengar di seluruh dunia karena berlaku untuk seluruh umat manusia. Sangkakala juga baru terjadi setelah didahului tanda-tanda lainnya yang besar. Jadi saya yakin suara mirip terompet dari langit itu bukanlah Sangkakala pertanda akhir jaman,” terang Yunahar Ilyas, tokoh MUI ini.


Memang ada banyak pendapat akan ditiupnya sangkakala, tiga kali (mengagetkan, mematikan, membangunkan) dan dua kali ( Mematikan, Membangunkan ). Tapi semoga sedikit diatas bisa menjadi referensi bahwa berita tersebut hanya hoax semata.

Semoga bermanfaat J  

 

 



Friday 8 May 2015

Gue Ingin Hidup Normal



“ Cepat Tidur, cepat bangun”
yah,, semboyan itu masih sangat teringat jelas dalam benak gue. Ingin banget bisa ngamalin itu, tapi mau gimane lagi tuntutan membuat gue lama tidur lama bangun. Pengen banget gue bisa idup normal kayak yang lainnya jam Sembilan udah pada bisa molor di kasur, halaa gueee… masih harus mentengin computer ampek mata panas. Gue mah gitu orangnya, gak suka ngeluh Cuma dikit bikin gatel kuping yang dengerin omongan gue, hahahaha…

Gue adalah orang yang super sibuk, gak sombong lo ya tapi cuma dikit, pagi hingga siang gue habiskan di kampus maklum aktifis tapi gak pernah aktif jadi yo kerasan di kampus, ampek bayangan tongkat sejajar mungkin sekitar jam dua siang gue baru berangkat pulang ke rumah kedua gue alias Mes atau bahasa gaulnya Kos. Kemudian saat matahari mulai jalan-jalan ke barat gue mulai berangkat buat kerja, nyari uang bos buat ngasih tukang kredit yang tiap bulan minta-minta am ague, maklum tangan diatas lebih baik dari pada tangan dibawah. Kerjaan gue sebenarnya cukup simple sih cuma modal indra aja, tapi  kalau ada salah dikit bisa nguras kantong ampek kedalem-dalem. Ketika temen-temen sekamar gue udah pada nyampek paris pakek pesawat jetnya gue baru nunggu bus yang ngantar gue nemuin penjaga mimpi supaya gue bisa nyusul mereka, yeeeaaahh… this is me L
Disitu saya pengen nikah saja, hwahwahwaa,,, (sambil nangis guling-guling) *lebay.

Kadang gue gak terima dengan waktu yang Cuma 24 jam, pengennya nambah  tapi kalau dipikir lagi, bakal lebih capek kali ya jika waktunya ditambah. Seharusnya loe lebih bersyukur fitri apa yang kamu pilih itu yang terbaik.

“ Tapi Gue juga pengen hidup normal bro”
Hwahwahwa,,, (nangis sendiri sambil jungkir balik).




Thursday 7 May 2015

Tak Berjudul 1

Orang tua terutama mak selalu menjadi tempat untuk mencurahkan semuanya, dari yang hanya tersandung kerikil kecil hingga bongkahan batu yang besar. Keterbatasan waktu untuk kita bertemu menjadikan moment pertemuan sebagai pelepas penat setelah seminggu beraktifitas jauh dari orang tua. Tapi memang inilah bukti kita, anak-anak mereka untuk menunjukan rasa sayang kepada mereka dan aku merupakan anak yang beruntung di antara mas, mbk sama adik perempuanku, mereka bertemu mungkin hanya setahun satu, dua atau tiga kali dalam setahun. Masku dulunya bekerja ditempat yang lumayan jauh, dan mbkku harus ikut suaminya serta perlu beberapa jam untuk pulang sehingga menyebabkan mbak malas untuk pulang karena perjalanan yang cukup jauh. Sangat jauh berbeda denganku yang masih mendapat kesempatan untuk sekedar bersua dengan beliau tiga sampai empat kali seminggu. Sedangkan adik perempuanku masih harus menempuh pendidikan dipesantrennya.

Sore ini seperti biasanya sebelum berangkat kuliah aku mulai mencurahkan semuanya tentang perasaan dan pengalaman. Beliau mendengarkan dan bertanya-tanya sehingga menjadikan aku semakin nyaman untuk terus bercerita.
“ Yo ngono iku, nek kabeh dipasrahne nang sing gawe urip lak panggah intuk pitulung to.”

Ya gitu, kalau semua dipasahkan kepada dzat yang membuat hidup pasti dapat pertolongankan. Dalam setiap perjalanan aku merenungi kata tersebut, karena beliau setiap hari aku mampu menumbuhkan keyakinanku akan kuasa-Nya. 

Tuesday 5 May 2015

Nantikan aku jika kau mampu.

Angin malam berhembus membawa kabar tentangmu, tapi tak sedkitpun bercerita dimana kamu atau bagaimana kamu. Hanya sekejab aku memandangmu dalam lukisan kamera yang terlintas dalam akunku. Entahlah, apakah aku mulai jatuh? Kita belum pernah bersua tuan, hanya nama dan akupun tak tau apa itu benar adanya, tapi kenapa yakin?

Apa mungkin ini karma karena pernah meremehkanmu, jika mungkin iya bisakah kamu pergi sekejab saja hingga aku mampu menyelesaikannya, temui aku nanti ketika aku sudah mampu menyuguhkan mahkota untuk kedua cintaku.

Mulai ada rasa ingin mengarah kesana, bahkan aku mulai belajar melukiskan scenario yang mampu memenuhi hari kelak dengan syurga. Dimana tergambar dalam benak hari-hari yang penuh cinta dan Al-Qur’an. Kelak pasti terwujud dan itu pasti, hanya perlu sedikit waktu. Jika bukan kamu atau bukan kita pasti sudah menanti aku yang lain diluar sana atau kamu yang lain, percaya itu.

Biarkan doaku yang mewakili inginku dan biarkan dia yang berjalan hingga mampu menembus itu semua. Sekarang bukan saatnya, karena aku belum ada apa-apanya, aku masih seperti baju kotor yang perlu dibilas berapa kali lagi hingga mampu kau pakai untuk harimu kelak.

Nantikan aku jika kau mampu.
 
AZ-ZHAFIROH Blogger Template by Ipietoon Blogger Template