Saturday 26 September 2015

Radio lusuh terputar, penuh riuh gemuruh masa
Dulu, sekarang, akan datang ;menyerang
Mendengung-dengung mengguncang
Gendang pecah, daun patah
Masa tak kenal mata
Ia menjelma bak rupa tanpa nyata


Kdr, 25 Sept


Friday 18 September 2015

Ampas hitam pekat menempel lekat di dasar cangkir. Telunjuk masih terus memutar-mutar, mengelilingi suluruh ruangan. 
"Ah, dimana cinta? Apa dia hanyut bersama si hitam ini? entahlah!"


Kdr, 17-09-2015
"Sudah dibilang dari dulu jangan jadi orang bodoh, tau sendirikan akibatnya!"
Jika mampu kuputar waktu, ingin ku kembali menerangi lorong-lorong gelap yang ku biarkan mati
Jika ku diijinkan menyibak masa, maka lampaulah yang ku tuju pertama.
Karena apa?
Karena banyak lilin yang ku biarkan padam tanpa nyala.



Kdr, 17 Sept 2015

Tuesday 15 September 2015

Sholeh kok pacaran

Angin terus berhembus mengisi seluruh ruangan dengan debu yang Ia bawa.
“Aisshh… angiiiin! Kapan bisa bersih, kalau nyapu debunya balik mulu?” Gerutu ica dengan mengulang ulang sapuannya dari awal.
“Kenapa to ca? wong angin nggak  salah apa-apa, ente salahin mulu!” Sahutku.
“Habis si angin bawa debu mulu, jengkel tau zah!”
“Tapi nggak perlu manyun pula kali mulutnya.”
“Ah, kau zah! Selalu seperti itu, coba sini kamu gantiin aku nyapu!”
“Upss… Tidak boleh, “
“Kata emak, menyapu itu tidak boleh pindah tangan nanti jodohnya pindah juga.”Ah! Kau ini selalu saja kata emak, kapan pula kata bapak?” Katanya menyela.
“Ha-ha-ha…, itu kamu sudah hafal. Udah buruan diselesaikan! Ini berkas numpuk, tanganku sudah melambai-lambai ke kamera.”


Ahh…,
Mungkin aku dulu layaknya kertas putih ini, yang tak mampu bertahan putih. Karena lingkungan ingin terus mencoretnya. Dan bodohnya, banyak coretan merah yang aku terima tanpa berfikir kedepannya.
“Zah! Hooeeeyyyy!” Teriaknya membangunkanku.
“I… i… ya-iya, kenapa ca?”
“Aisshh… Kamu mah! Lagi ngelamunin si mas manis tadi ya?”
“Apaan to ca, udah urutkan data yang ada di kertas ini, nanti sudah harus diserahkan ke BAK.”
Tangan kami pun mulai memilah-milah kertas berisi data mahasiswa baru untuk proses perekapan. Kami bukan orang sibuk bro, hanya haus kesibukan saja. Ha-ha-ha…,
“Zah, ane benci deh sama Mas Ari!”
“Memangnya kenapa Ca, cowok ganteng kok dibenci. Gitu-gitukan juga pacarmu.”
“Iya sih zah, masak aku ke kampus suruh pakek kerudung Rabbani. Aku nggak suka zah!” Gerutu Ica sembari membanting HP ke atas tasnya.
“Memangnya kenapa dengan rabbani? diakan baik hati, tidak sombong dan suka menabung.”
“Izahhh!” Teriaknya geram.
“Ha-ha-ha.., iya-iya non, tapi benar lo rabbani nggak salah.”
Mbohhlah zah!”
“Dan akhirnya, Ica mulai marah.” Kataku dengan nada ngebass.
“Bagaimana nyamanmu aja ca, yang penting tidak melanggar syariat. Toh! Dia juga bukan suamimu.”Dibilangin Singgle itu enak, tetap aja nggak percaya.”
“Bukannya nggak percaya zah, kesempatan tidak datang dua kali.”Siapa yang bisa nolak! udah ganteng, pemain basket, Idola kampus plus sholeh pula!”
“Sholeh kok pacaran!”
“Izaaaahhhh! Tetap saja, doakan gitu biar beneran jadi suami.”
“Aamiin.”




Kdr, 15-09-2015


Monday 14 September 2015

14'09'2015

Kesempatan atau anugrah???
Terimakasih untuk cinta yang tak pernah enggan beranjak pergi.
Terimakasih untuk sayang yang tak pernah lelah mendampingi.
Waktu memangkasnya, tak tau kapan Ia tiba. Pun koperku! masih sangat ringan untuk dijinjing. 
Jika Ia datang, bisakah aku menamparnya? meminta agar menjauh lagi beberapa mil.

Kdr, 14-09-2015


Thursday 10 September 2015

This is Me

Apa? Cerewet katanya. Hahaha…, memang aku cerewet. Sungguh tak heran, jika ada yang mengatakan demikian. This is me. Banyak orang yang baru mengenaliku, pasti mengira aku pendiam, tapi berbanding terbalik jika mereka sudah mengetahui siapa aku.
“Edyan tenan.”
“Gila ente kak,”
“Streeesss tenan sampyan mbk,”
Dan masih banyak yang lainnya. Bahkan pernah dikatakan gila, hanya karena beberapa larik tulisanku yang mampang di beranda.


Cinta, bisakah kau peluk aku lebih erat!
aku ingin menghabiskan malam denganmu, melepas rindu yang lama terbungkus nafsu.
Kdr, 130815


Dan kalian tau bagaimana responnya..,
 "Rindu yg lama terbungkus nafsu"
bukan rindu yg terbungkus cinta?
Kamu nafsuan ya?
“Cinta terbungkus nafsu? Nafsuan banget, yes.
“mbok mbok mbok....buket edaaan.”

Aku tertawa terbahak-bahak ketika membaca komen mereka kala itu. Kenapa?
Aku teringat akan cerita Abu Nawas yang dituduh meminum khomar bahkan hendak dimasukan ke penjara karena syairnya. Dengan mantab beliau menjawab,
“Bukankah itu sudah dinashkan dalam kitabnya, Asy-Syu’ara.”

Tidakkah kamu melihat bahwasanya mereka mengembara di tiap-tiap lembah, dan bahwasanya mereka suka mengatakan apa yang mereka sendiri tidak mengerjakan (nya)?,
(Asy-Syu’ara, 224-225)


Judul : Mengapa


Tepat dua puluh satu tahun yang lalu
Tangisan terdengar di sudut kamar lusuh penuh debu
Ribuan hamdalah melauti rindu
Sembilan bulan dibopong Ibu

Pun satu persatu tahun dikikis waktu
Mengapa jantungku masih berdetak?
Sedangkan haya’ tergeletak
Mengapa masih mampu berkata?
Sedangkan mulutku tetap menganga
Mengapa tuhan?
Mengapa aku masih berdiri?
Sedangkan aku tak mampu berlari
Mengapa?

Lonceng berbunyi, bertanda umur berkurang lagi
 “Selamat ulang tahun.”Katanya
Kemudian apa yang mampu ku bangga
Sedangkan Izrail berjalan semakin mendekat


Kediri, 10 September 2015

Wednesday 9 September 2015

Mbohlahhhh

08 September 2015…
Hari ini adalah hari terakir untuk acara OSPEK di kampusku. Seperti tahun sebelumnya, ada malam inagurasi dengan berbagai penampilan dari anak-anak senior setiap UKM. Dan tahun ini, aku bukan lagi peserta tapi panitia.
“Fitri!” Panggilan tersebut terdengar dari gerumbulan temen-temen UKM yang duduk di belakang peserta.
“Apa kak?”
“Sini, duduk sama aku!” Pintanya. Aku berjalan menghampiri mereka, dan mengambil posisi duduk di tenggah, hanya seseorang di kananku yang aku kenal. Lainnya, begitu asing. Aku mencoba akrab dengan mereka, mulai mengajak berbicara dan belajar menyesuaikan diri dimana tempatku. Satu perempuan di kiriku beranjak berdiri dan pergi.
“Kemana mbk?”tanyaku.
“Kesana fit, mau ikut?”
“Gak mbak, nanti aku nyusul kalau inagurasi sudah dimulai saja.”
Kini tanggal satu perempuan yang berada di kananku serta beberapa orang yang pandangannya asik ke peserta. Tiba-tiba seseorang laki-laki datang dengan sebatang rokok ditangganya.
“Hay bang, rokok!” Teriak perempuan yang ada disampingku. Kemudian lelaki tersebut, menyodorkan sisa rokoknya untuk perempuan tersebut.
Dalam anganku, “Ahh…, mungkin  dia pacarnya kemudian tak ingin melihat Si laki merokok.” Ternyata tidak, yang ku kira membuang, ternyata hanya meneteknya. Ia menaruh batang rokok tersebut di bawah agar tidak terlihat orang. Aku orang kepo, yang masih penasaran mau diapakan rokok tersebut. Dengan kaget plus mulut mlengo membentuk huruf O, ternyata perkiraankanku salah. Asap mengepul Ia keluarkan dari bibir manisnya. “Apa? Dia cewek, cantik, berjilbab pula.”

Mbohlahhhh…!!!! Males mikir.
Setidaknya dia berjilbab.



Monday 7 September 2015

Harapku masih berada di posisi tertinggi, sehingga kau tau apa yang terjadi?
Dia masih memimpin dan enggan turun. Terkadang membencinya, tapi terkadang pula aku merindukannya. Tanpa harap mungkin aku tak mampu mencapai banyak hal. Tetapi adakalanya, dia sangat menjengkelkan. Karena selalu tingginya dia, malah terkadang membuatku sakit.


Kdr, 07-09-2015

Wednesday 2 September 2015

Bersujudlah! Jangan Ragu

Oleh : Fitri Andriana



Meski aku lelah menghadapi semuanya, ada satu yang tak membuatku lelah. BERSUJUD. Jika dunia sudah terasa sangat menyesakan, otak sudah terasa penuh dan tak sanggup menampungnya. Maka hal yang paling menyenangkan adalah bersujud. Entahlah! Ketika ku mulai menurunkan kepalaku, serasa semua masalah yang ada didalamnya ikut mengalir turun.
Coba nikmati dan salami diakir sujudmu, jangan ragu melakannya. Kalian pasti bisa merasakan apa yang aku rasakan.
“Subhana rabbiyal a’la wabihamdihwabihamdihi.” Maha Suci Tuhan Yang Maha Tinggi, dan memujilah aku kepadaNya.
Tidak ada batasan untuk membacanya, tidak harus tiga kali boleh seratus atau bahkan seribu kali.

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
“Seorang hamba berada paling dekat dengan Rabb-nya ialah ketika ia sedang bersujud. Maka perbanyaklah berdoa ketika itu” (HR. Muslim, no.482)
“Bersujudlah! jangan ragu” Pesan ini, untukku.


Kediri, 02-09-2015



 
AZ-ZHAFIROH Blogger Template by Ipietoon Blogger Template